by

Tagore AB : “Ruslan Sedang Mengalami Kepanikan”

Ruslan dan Tagore
Ruslan Abdul Gani dan Tagore AB (Foto: LG)

Redelong |Lintas Gayo – Tokoh politik Bener Meriah  Tagore AB mengatakan, rencana pengunduran diri Ruslan Abdul Gani (RAG) dari jabatan Bupati Bener Meriah, adalah statemen yang dikeluarkan karena merasa panik dengan situasi yang ada, atau memang telah melakukan kesalahan, sehingga bicara ngawur tidak menentu.

Diawal pembicaraan, Tagore turut mengklarifikasi mengenai Aramiko dan Waladan Yoga, yang dituding RAG adalah suruhan Tagore. “Melalui telpon, saya diminta nasehati keduanya oleh Ruslan, itu tidak subtantif, harusnya Ruslan mengklarifikasi masalah dana masjid maupun K2 itu, mereka bukan kiriman saya” pungkasnya.

Mengenai honorer K2 Kabupaten Bener Meriah, mantan ketua DPRD Aceh Tengah ini mengangap itu sudah dihapus oleh pihak RAG, karena data sebelumnya, saat ia menjabat masih ada. “Saya juga bertanya dengan adik saya (Ruslan-Red) mengenai honor K2 yang bermasalah, tetapi katanya sebagian besar syarat mereka tidak terpenuhi,” ujar Tagore yang membantah tudingan Ruslan bahwa ada 1000 honor K2, 500 nya tidak lulus akibat “rekomendasi” pihak saat memimpin Bener Meriah dua tahun lalu.

Menurutnya, data honor K2 sudah lengkap dan berada sisitus online resmi Badan Kepegawaian Nasional (BKN), jadi kata Tagore, wajar saja bila ada tenaga honorer yang meminta penjelasan pemerintah, kenapa mereka tidak dapat mengikuti proses ujian.

Tagore juga merespon pernyataan RAG yang tentang penggunaan dana pembangunan masjid, RAG menyebutkan, 15 persen dana dipergunakan untuk pajak dan sebagainya. “Saya kira kalau dana pembangunan masjid itu swakelola seperti persetujuan dewan, kenapa bisa sampai 15 persen potongan?, kenapa pula pemerintah daerah tidak langsung transfer ke rekening panitia pembangunan masjid, itukan salah aturan, saya ini mantan orang pemerintahan, saya paham” ucapnya.

Tagore juga mendengar pengaduan dari sejumlah panitia pembangunan masjid yang datang menemuinya, berdasarkan pengakuan mereka, uang tersebut diantar oleh Wakil Bupati Bener Meriah, Rusli M Saleh. “Bahkan sejumlah panitia pembangunan masjid diminta menandatangani kwitansi yang jumlah uangnya berbeda dari yang mereka terima,” papar Tagore.

Tagore juga menampik informasi mengenai PUSKUD seperti tuduhan Ruslan, menurutnya PUSKUD itu bukanlah milik pemerintah, melainkan dibangun dengan kerjasama bersama rekan-rekannya semasa menjabat Bupati Bener Meriah, dirinya menceritakan ihwal PUSKUD yang ditinggalkan sebuah perusahaan bernama PT Gayo Nusantara Agribisnis, yang tidak beroperasional . “Seharusnya pemerintah membiayai PUSKUD, inikan jantung hati rakyat, sekarang saya telah banyak berkontribusi dari PUSKUD ini, nulai dari nol” tegasnya.

Meski tidak mengeluarkan nada keras, tetapi Tagore tetap menolak dirinya disebut-sebut mengobok-obok pemerintahannya sehingga dianggap menjadi penyebab rencana mundurnya RAG. “Memakmurkan masjid dan orang shalat itu tidak punya penyakit hati, bahwa dengan shalat kita tambah kikir, baiknya hentikan saja shalat, jika berhati tidak baik,” tambah Tagore.

Politikus yang sempat dibesarkan partai Golkar ini juga menjelaskan, saat Ruslan menang pemilukada 2012 lalu, dirinya langsung mengucapkan selamat, dan orang pertama yang berkomitmen mendukung pemerintahannya. “Tetapi kalau dzolim saya menjadi lawan pertamanya, bersama masyarakat Bener Meriah,” imbuh Tagore.

Mengenai pengakuan ARG yang menyatakan pemerintah daerah mengalami divisit pasca pemerintahan sebelumnya, Tagore mengingatkan ARG, bahwa kekuasaan diserahkan kepada T Islah yang menjabat Pj Bupati, “Tidak paham apakah dia ingat. saya tidak percaya ada defisit terlalu besar, urusan itu ada yang mengkritisi, yaitu DPRK, mungkin saat ini divisit, karena serah terima jabatan bupati kepada Ruslan bukan sama saya,” sebutnya.

Sebagai kesimpulannya Tagore berharap, apabila pemerintah telah melakukan kesalahan karena tuntutan masyarakat untuk mundur, maka lakukan rekonsolidasi, jangan mundur, jika uang masjid diambil, kembalikan jika benar, masih ada jalan keluar. (Tenemata)

Comments

comments