by

Seudati Gayo Undang Decak Kagum Warga Bireuen

Bireuen – Meskipun tari tradisional seudati bukan berasal dari Gayo, namun penampilan grup seudati dari Kabupaten Aceh Tengah, sanggup menghibur ratusan penonton yang memadati ajang festival Seudati Se-Aceh 2012 di Stadion Cot Gapu Bireuen.

Grup Seudati Kabupaten Aceh Tengah yang tampil diurutan terakhir di malam penutupan, Rabu malam (10/10/2012) mendapat sambutan dan tepuk tangan penonton.

Anak-anak dataran tinggi itu tak kalah menarik dari penari Kabupaten/Kota lainnya meskipun penari Aceh Tengah itu tidak termasuk dalam lima besar penari seudati terbaik.

Dua aneuk syahi yang bernyanyi mengiringi tarian seudati dalam syair bahasa Aceh yang meukeulidoe (cadel-red) menyampaikan dalam ber-seudati mereka tidak punya pelatih, jadi kalau pun salah penampil mohon dimaafkan.

“Sungguh suatu kehormatan bagi kami bisa tampil berseudati di festival ini dan selamat ulang tahun kabupaten Bireuen, kami tampil jangan dicaci sebab kami belum sempurna dalam berseudati karena tak punya pelatih,” begitu yang nyanyi dua aneuk syahi lewat syairnya dan mendapat tepuk tangan Bupati Bireuen serta ratusan penonton yang hadir.

Dalam bersyair mereka juga mengharapkan pelatih dan dana dari pemerintah, harapan itu mereka syairkan agar sempurna dalam menari seudati. Gerakan badan, tepukan tangan dan dada serta hentakan kaki para penari seudati asal Gayo itu sangat kompok. Begitupun ketika perhentian gerak serentak dan kompok sehingga decak kagumpun bertambah dari pengunjung untuk meraka.

Selain dalam bahasa Aceh, ciri kas penari asal Kabupaten Aceh Tengah itu tidak dihilangkan, mereka juga bersyair dalam bahasa Gayo, tepuk tangan pun bergema ketika dua aneuk syahi membawa syair dalam bahasa Gayo. (Sumber : The Globe Journal)

Comments

comments