Takengen | Lintas Gayo- Polisi membuktikan kematian Wen Suhardi di Asir Asir Atas, bukan karena dihakimi massa seperti keterangan abang korban yang juga reje kampung di sana. Penyidik sejak awal sudah memiliki bukti kematian korban bukan dihakimi massa, dimana kondisi tubuh korban tidak menunjukan korban dihakimi massa.
Namun pihak penyidik terus melengkapi bukti pendukung. Beragam bukti dari TKP dan olah TKP dilakukan. Keterangan saksi juga dikumpulkan, termasuk keterangan masyarakat yang berada di seputar lokasi kejadian. (Baca berita sebelumnya).
“Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu mengungkapkan kasus kematian Wen Suhardi. Dukungan masyarakat membuktikan bahwa masyarakat masih peduli tentang arti rasa keadilan dan kepastian hukum,” sebut Kapolres Aceh Tengah AKP. Dodi Rahmawan, Jumat (6/11/2015).
“Abang korban sebagai kepala kampung merupakan orang yang pertama diminta keteranganya. Dia menyebutkan, korban tewas karena dihakimi massa setelah melompat dari rumah lantai dua. Tetapi dia tidak melihat dan mengenal siapa massa yang menghakiminya. Namun, kondisi tubuh korban tidak menunjukkan dihakimi massa,” sebut Kasat Reskrim, AKP Bobi Sebayang menambahkan keterangan Kapolres.
“ Bukti bukti sudah dikumpulkan. Baik visum, bukti lainya, keterangan pihak keluarga. Bahkan pada Kamis ,5/11/2015, malam, masyarakat di seputar lokasi kejadian juga sudah memberikan keterangan,” kata Bobi.
“Kepedulian masyarakat pada hukum dan rasa keadilan telah membantu penyidik. Dukungan dan bantuan lainya datang dari organisasi Laskar Merah Putih. Karena menurut organisasi ini Wen Suhardi adalah anggota Laskar. Makanya pihak Laskar juga turut memberikan bantuan, ” sebut Bobi Kasat Reskrim yang tidak merinci lebih jauh.
Untuk informasi lainya, pihak penyidik belum memberikan keterangan resmi. “Sabar saja, semuanya akan kami sampaikan. Biar kami laksanakan tugas dulu dengan baik,” sebut Kasat Reskrim. (LG01)
berita terkait : Wen Suhardi
