by

Etnis Rohingnya kembali Terdampar di Aceh Timur

IDI Rayeuk| lintasgayo.com –
Tim gabungan terdiri dari TNI Angkatan Laut, Kepolisian, BPBD,SAR dan RAPI telah selesai mendata 20 warga Rohingya asal Myanmar, yang terdampar di Kuala Idi, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, hari ini sudah didata dan akan serahkan ke kantor Imigrasi kota Langsa Rabu 05/12/2018

Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro, melalui Waka Polres Kompol Warosidi, mengatakan Sebagian besar warga Rohingya tersebut masih berusia belasan tahun, berikut Nama-nama warga Rohingya hasil pendataan yaitu, Hafiz M. Ismail (20), M. Takim (18), M.Amin (14), Nur Islam (19), Suef Muhammad (50), Abdul Karem (14), M. Hayat (15), Muhammad Salem (27), M. Salem (17), Amir Ali (28), Salmulloh (24), dan M. Nur Syumi (18),Abdul Maud (16), Harsyik (16) Abdul Rohim (14), M. Idris (18), Rusyi Tamot (28), Abdul Rizik (19), Syekara Khumar (13), dan M. Zubir (14).

“Mereka ini berangkat dari Myanmar menggunakan perahu kayu dengan kapasitas mesin 10 GT (gross tonnage), Alasan mereka meninggalkan Myanmar, karena di sana belum aman bagi warga Rohingya, mereka berbekal 10 jeriken bahan bakar, Diduga kehabisan bahan bakar di tengah laut sehingga terdampar di Aceh Timur,”.

Saat ini, sambung Warosidi, unsur pimpinan daerah Aceh Timur sedang berdiskusi untuk mengambil langkah selanjutnya menangani warga Rohingya tersebut, “Sedang didiskusikan dengan Imigrasi Langsa soal penampungan dan selanjutnya”.

Sebelumnya mereka, merapat dengan boat pancing yang ditumpangi 20 orang warga Rohingya, Terdampar pada hari Selasa 04/12/2018, pagi sekitar pukul 08.10 Wib, Saat merapat ke pelabuhan Idi, saat itu cuaca dalam keadaan hujan, sebut Worosidi.

Pada saat boat merapat petugas dari Pos AL Kuala Idi, merasa curiga karena boat yang mereka tumpangi berbeda dengan boat nelayan yang ada di Kuala Idi, Lalu petugas langsung mengambil tindakan dengan menyetop boat tersebut dan meminta merapat di Pos AL, Setelah merapat ternyata benar bahwa mereka bukan nelayan Kuala Idi tapi warga negara Myanmar suku Rohingya.(Putra Mandala/Ihfa)

Comments

comments