by

Bidan Dan Bayinya Meninggal Saat Persalinan

Redelong | Lintas Gayo– Seorang bidan desa di Kampung Jelobok, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah meninggal saat melahirkan, begitu juga dengan bayinya tidak dapat tertolong. Hal ini menambah deretan kasus kematian ibu dan anak saat bersalin di kabupaten penghasil kopi ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Drs. Musran Apt. M. Kes, melalui bidan koordinator dan pengelola program kesehatan dan anak Nurmawati S. ST kepada Waspada, Kamis (29/1) mengatakan, belum diketahui penyebab kematian ibu dan anak tersebut.
“Karena, pihaknya saat ini sedang melakukan pengumpulan data yakni rekam medik. Kemudian diagnosanya juga belum diketahui, masih mau di audit serta jika datanya terkumpul akan dilakukan infestigasi. Almarhum juga sempat dirawat di rumah sakit,” ujar Nurmawati di ruangan kerjanya.
Koordinator bidan di Bener Meriah ini menyatakan, kematian seorang bidan dan bayinya saat melahirkan tentunya menambah panjang daftar kematian ibu dan anak saat melahirkan. Hal ini, menjadi perhatian serius bagi mereka.

Dari hasil analisa mereka selama ini, rata-rata penyebab kematian bayi di sana adalah setelah lahir tidak menangis dengan kontan, serta ditandai dengan kulit kebiru-biruan atau sering disebut menderita asfiksia.

Kemudian, ada juga yang berat badannya saat lahir sangat rendah. Hal ini banyak faktor, salah satunya kurang gizi. Karena saat si ibu hamil, tidak memerhatikan pola makan dan yang lainnya.

Sebagaimana paparan Nurmawati dari hasil data statistik dinas kesehatan Bener Meriah, pihaknya menemukan fakta bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) sama dengan tahun sebelumnya dan Angka Kematian Bayi (AKB) dalam tiga tahun terakhir terus meningkat, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan oleh Provinsi Aceh.

Data statistik Dinas Kesehatan Bener Meriah menunjukkan, pada tahun 2012, AKI (Angka Kematian Ibu) di kabupaten tersebut terdapat sebanyak 7 kasus.

Kemudian, pada tahun 2013, AKI turun menjadi 5 kasus, lalu pada tahun 2014, kasus AKI ditemukan 5 kasus, sama dengan tahun sebelumnya. Kemudian pada tahun 2015 per januari terjadi satu kasus AKI yang kebetulan menimpa seorang bidan desa.( b33/ Harian Waspada edisi Senin 2 Februari 2015)

Comments

comments